Tari Cokek Tradisional Dari Provinsi Banten
Tuesday, July 3, 2018
Pola Lantai Tari Cokek Adalah Sejajar
Media Pendidikan-Tari Cokek merupakan salah satu tarian tradisional khas Tangerang, dan di Provinsi Banten tarian ini cukup dikenal, Tari cokek diperkenalkan pertama kali sekitar abad ke-19. Kala itu tarian yang pertamakali diperkenalkan oleh Tan Sio Kek, seorang saudagar kaya yang berasal dari Tionghoa yang berdomisili di wilayah Tangerang yang kala itu Tan Sio Kek sedang mengadakan pesta pernikahan. Tan Sio Kek sengaja mengundang beberapa tokok penting yang ada di Tangerang. Selain itu Tan Sio Kek juga mendatangkan tiga orang musisi berasal dari daratan Cina. Kala itu, para musisi yang datang juga membawa alat musik khas Negaranya.
Alat musik tradisional khas Tionghoa yang dibawa kala itu adalah Rebab dawai dua. Para musisi yang di datangkan dari Cina tersebut kemudian memainkan musik yang mereka bawa dan pada waktu yang bersamaan grup musik milik Tan Sio Kek juga memainkan alat musik khas daerah Tangerang, diantaranya adalah gong ,kendang dan seruling.
Perpaduan antara alat musik yang berasal dari daratan Cina dengan alat musik khas Tangerang inilah yang kemudian menjadi aransemen musik baru yang di sebut dengan nama Gambang Kromong. Tan Sio Kek juga menghadirkan tiga orang wanita. Sesuai dengan permintaan Tan Sio Kek tiga orang wanita yang di undang tersebut diminta menari dan mengikuti alunan-alunan musik Gambang Kromong yang dimainkan oleh para musisi. Pada saat wanita tersebut membawakan tarian, para hadirin yang hadiri pesta dan menyaksikan tari tersebut, kemudian penonton menyebut penari itu dengan nama Cokek. Istilah Cokek yang digunakan tersebut adalah berasal dari istilah sebutan bagi anak buah Tan Sio Kek. Sejak itu pula masyarakat Tanggerang Banten ini menyebut tarian tersebut dengan nama Tari Cokek.
Pertama kali Tari Cokek hanya dimainkan oleh tiga orang, namun kini Tari Cokek Sering di tampilkan dengan jumlah penari lebih dari tiga, yaitu lima sampai Tujuh orang penari wanita sedangkan yang laki-laki bermain sebagai pemain musik yang mengiringi Tari Cokek tersebut. Pakaian yang digunakan penari saat menampilkan tarian ini adalah mengenakan pakaian wanita khas Banten seperti kebaya sedangkan untuk pakaian bagian bawahannya adalah kain panjang. Pada umumnya warna kostum yang dikenakan oleh para penari ini berwarna cerah dan relatif berkilau saat terkena cahaya seperti warna merah, hijau, kuning, atau ungu. Para menari ini juga dilengkapi dengan sehelai selendang.
Baca Juga :
Tari Cokek daerah Tangerang ini biasanya dimainkan sebagai hiburan saat warga Cina Benteng mengadakan acara pesta perkawinan. Sedangkan Warga Cina Benteng ini sendiri adalah merupakan warga keturunan Tionghoa yang telah lama bermukim di Tangerang. Tari Cokek juga sering digunakan sebagai tari penyambutan tamu kehormatan yang datang ke Tangerang. Tari Cokek yang di iringi dengan musik Gambang Kromong ini dibawakan dengan gerakan yang lemah serta gemulai, dan itu menjadi ciri khas dari Tari Cokek tersebut. Penari Cokek biasanya masuk kedalam kerumunan penonton, lalu ia memilih dan mengajak penonton untuk diajak menari bersama. Namun pada saat Tari Cokek ditampilkan, tidak semua penonton dapat menari dengan penari Cokek tersebut.
Ketika Tari Cokek ditampilkan di acara pernikahan, penari Cokek akan mengajak pengantin lelaki atau beberapa tamu undangan yang datang agar dapat menari bersama. Saat tampil ketika menyambut tamu kehormatan, maka penari Cokek akan mengajak pejabat setempat dan tamu kehormatan tersebut untuk menari bersama penari Cokek.
Biasanya sehelai selendang yang dipakai penari tersebut digunakan sebagai Tanda ajakan dengan cara mengalungkan selendang tersebut ke leher tamu yang akan di ajak menari bersama. Apabila sehelai selendang tersebut telah di kalungkan, maka pantang bagi tamu ataupun siapa saja untuk menolaknya. Sebab penolakan itu sama artinya mencemarkan nama baik bagi mereka sendiri. Kemudian para tamu itulah yang akan menari bersama para penari Cokek lainnya hingga penampilan tari Cokek pada acara tersebut selesai.
Biasanya sehelai selendang yang dipakai penari tersebut digunakan sebagai Tanda ajakan dengan cara mengalungkan selendang tersebut ke leher tamu yang akan di ajak menari bersama. Apabila sehelai selendang tersebut telah di kalungkan, maka pantang bagi tamu ataupun siapa saja untuk menolaknya. Sebab penolakan itu sama artinya mencemarkan nama baik bagi mereka sendiri. Kemudian para tamu itulah yang akan menari bersama para penari Cokek lainnya hingga penampilan tari Cokek pada acara tersebut selesai.
Nah itulah tadi artikel tentang Tari Cokek Khas Provinsi Banten kali ini, semoga bermanfaat bagi kita semua sekian dan salam Media Pendidikan.