Contoh MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA BAHASA INDONESIA KELAS 4
MODUL AJAR
KURIKULUM MERDEKA
BAHASA
INDONESIA
KELAS 4
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA
BAHASA INDONESIA SEMESTER 1 KELAS 4
Tahun
Pelajaran 2024-2025
A. INFORMASI UMUM
Foto Guru |
1) Identitas
Guru
Nama Guru : SITI AHAD,
S.Pd.SD.
Asal Sekolah : SDN 004 PAGARAN
TAPAH DARUSSALAM
Jenjang/ Fase : SD/ B
Kelas :
4 (empat)
Semester : 1 (ganjil)
Jumlah Peserta Didik : ……siswa
Mata Pelajaran :
BAHASA INDONESIA
Bab/ Pokok Bahasan : 1. SUDAH
BESAR
Alokasi Waktu : 27 JP
2) Profil
Pelajar Pancasila dalam Pembelajaran
Dimensi |
Implementasi dalam Pembelajaran |
Bernalar Kritis |
|
Gotong Rorong |
|
Mandiri |
|
3) Media
dan Model Pembelajaran
Media
Ajar & Sarana Prasarana |
Model
Pembelajaran |
Laptop,
Jaringan Internet, Slide Powerpoint, LKPD Papan
Tulis, Spidol, Alat Peraga Interaktif Buku Guru, Buku Siswa buku penunjang lainnya |
· Model
pembelajaran tatap muka. · Metode
pembelajaran yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab, dan diskusi. |
B. KOMPONEN INTI
1. Capaian
Pembelajaran
Pada akhir fase B, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk
berkomunikasi dan bernalar, kepada teman sebaya dan orang dewasa tentang
hal-hal menarik di lingkungan sekitar melalui berbagai kegiatan berbahasa dan
bersastra dengan topik yang beragam dan sesuai dengan tujuan. Peserta didik
mampu membaca dengan fasih dan lancar. Capaian Pembelajaran setiap elemen mata
pelajaran Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.
ELEMEN |
CAPAIAN PEMBELAJARAN |
Menyimak |
Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu
pesan lisan, informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan
dan/atau didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan hal-hal menarik
di lingkungan sekitar. Peserta didik mampu memahami dan memaknai teks narasi
yang dibacakan atau dari media audio Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu
pesan lisan, informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan
dan/atau didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan hal-hal menarik
di lingkungan sekitar. Peserta didik mampu memahami dan memaknai teks narasi
yang dibacakan atau dari media audio
|
Membaca dan Memirsa |
Peserta didik mampu membaca kata-kata baru dengan pola
kombinasi huruf yang telah dikenali dengan fasih. Peserta didik mampu
memaknai kosakata baru dan/atau kosakata Bahasa Indonesia serapan dari bahasa
daerah dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa mengenai hal-hal menarik
di lingkungan sekitar. Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi
tentang kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk cetak
atau elektronik. Peserta didik mampu memahami ide pokok dan ide pendukung
pada teks informatif dan teks narasi.
|
Berbicara dan Presentasi |
Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata dan
sikap tubuh/gestur yang santun, menggunakan volume dan intonasi yang tepat
sesuai konteks. Peserta didik mampu terlibat secara aktif dalam suatu
percakapan dan diskusi sesuai tata cara. Peserta didik mampu menceritakan
kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar dari teks narasi mengenai
hal-hal menarik di lingkungan sekitar
|
Menulis |
Peserta didik mampu menulis berbagai teks sederhana
dengan rangkaian kalimat yang beragam dan informasi mengenai hal-hal menarik
di lingkungan sekitar. Peserta didik mampu menggunakan kaidah sederhana
kebahasaan dan kosakata baru yang memiliki makna denotatif untuk menulis teks
sesuai dengan konteks. Peserta didik terampil menulis kalimat dalam tulisan
Latin dan tegak bersambung
|
2. Tujuan
Pembelajaran
·
Dengan menyimak, membaca, berdiskusi, dan menulis, peserta didik dapat
memaknai teks narasi yang dibacakan; menggunakan kaidah kebahasaan berupa
kalimat transitif dan intransitif; memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca
mengenai hal-hal menarik di lingkungan sekitar; menggunakan kosakata baru
dengan makna denotatif; menulis kalimat dalam tulisan tegak bersambung; serta
memahami arti dari kosakata yang baru dipelajari.
3. Pokok
Materi
·
Cerita “Tak Muat Lagi”
·
Hubungan kakak-adik
·
Tanda baca serta kalimat transitif dan intransitif
·
Cerita “Suka dan Tidak Suka”
·
Teks “Fobia”
·
Makna denotatif
·
Tulisan tegak bersambung
·
Kamus Kartu
4. Gambaran
Umum
·
Bapak dan Ibu Guru, ini tahun pertama peserta didik di kelas tinggi.
Memasuki masa praremaja, peserta didik mulai mengalami aneka perasaan dan
pengalaman baru. Reaksi mereka terhadap perasaan dan pengalaman itu pun
bermacam-macam. Suasana belajar yang menyenangkan akan membantu mereka merasa
makin percaya diri untuk menghadapi tantangan ini.
Bab
I ini mengangkat tema seputar diri peserta didik: perubahan yang mereka alami,
hal-hal yang mereka sukai, hal-hal yang tidak mereka sukai, dan dinamika dengan
anggota keluarga lainnya. Dengan tema ini, diharapkan peserta didik dapat
memahami bahwa:
•
bertumbuh berarti makin mandiri;
•
perubahan setiap orang berbeda-beda; dan
•
kesukaan dan ketidaksukaan setiap orang berbeda-beda.
5. Assesment
Awal
Asesmen awal pembelajaran adalah suatu bentuk asesmen
yang dilakukan pada awal pembelajaran untuk mengetahui pengetahuan,
keterampilan, dan kemampuan peserta didik sebelum memulai materi pelajaran yang
baru. Asesmen awal ini biasanya dilakukan pada awal tahun ajaran atau saat
memulai topik baru untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam memahami
materi yang akan diajarkan. Tujuan asesmen awal pembelajaran adalah untuk
mengidentiikasi kebutuhan belajar peserta didik, memahami kekuatan dan
kelemahan mereka dalam suatu mata pelajaran, dan memberikan dasar untuk
perencanaan pembelajaran yang lebih baik. Asesmen awal dapat dilakukan melalui
tes tertulis, tes lisan, proyek, atau tugas terstruktur yang relevan dengan
materi pelajaran yang akan diajarkan.
6. Kegiatan
Pembelajaran
Apersepsi Pada Bab I ini, materi serta kegiatan
utama dan kegiatan pendamping saling berkaitan di bawah tema seputar diri
peserta didik yang sudah besar. Sebelum memulai pembelajaran pada Bab I ini,
guru hendaknya menyampaikan apersepsi untuk mengantarkan peserta didik pada
materi yang akan diajarkan. Guru dapat mengajukan pertanyaan pemantik,
menyebutkan pernyataan pengantar, atau menceritakan pengalaman. Guru dapat
memulai dengan mengajak peserta didik saling memperhatikan satu sama lain untuk
mengetahui perubahan masing-masing, jika ada. Guru juga dapat memancing
peserta didik untuk menceritakan perubahan kemampuan mereka
|
|
Kegiatan Awal : |
|
• Dalam kegiatan ini diharapkan peserta
didik memahami instruksi dari guru untuk berbaris sesuai urutan yang diminta. • Guru bisa menandai posisi setiap
peserta didik di dalam barisan. Misalnya dengan lingkaran, kertas, nomor,
atau lainnya • Guru bisa menciptakan urutan yang
dirasa relevan dan bisa diikuti anak, misalnya: Tanggal lahir. Peserta didik
diharapkan bisa mengurutkan dengan cepat bulan dalam setahun. Rumah paling
dekat/jauh. Jumlah huruf pada nama masing-masing.
• Jika peserta didik dapat mengikuti
instruksi dengan baik dan berpindah dengan cepat, guru dapat menambah tingkat
kesulitan, misalnya dengan menetapkan bahwa saat bertukar tempat, peserta
didik hanya boleh pindah satu tempat dalam sekali jalan. Misalnya A yang
sedang berdiri di posisi 5 harus pindah ke posisi 2. A tidak boleh langsung
berlari ke posisi 2, melainkan bertukar tempat dulu dengan posisi 4, lalu
dengan posisi 3, lalu baru dengan D di posisi 2.
|
|
Kegiatan Inti |
|
Menyimak |
• Menyimak Teks “Tak Muat Lagi” yang
Dibacakan dan Menjawab Pertanyaan • memaknai teks narasi yang dibacakan
Kegiatan ini merupakan penilaian formatif. Namun, guru dapat menyesuaikan
dengan kondisi di kelasnya masing-masing. • Kosakata baru ditandai kuning atau
diberi kotak agar peserta didik Memberikan perhatian lebih.
|
Berdiskusi |
• Mendiskusikan Hubungan Kakak-Adik • Guru juga dapat memutuskan untuk
menjadikan kegiatan ini utama berdasarkan kondisi di lapangan. Kegiatan ini
sesuai dengan profil pelajar Pancasila dimensi Bernalar Kritis, elemen
Refleksi Pemikiran dan Proses Berpikir. |
Menulis |
• Mengidentifikasi Kalimat Transitif dan
Kalimat Intransitif dalam Cerita“ Tak Muat Lagi” • menggunakan kaidah kebahasaan kalimat
transitif dan intransitif • Guru dapat menjelaskan kembali apa
yang dimaksud kalimat transitif dan intransitif dengan memberikan
contoh-contoh di luar teks cerita. • Di dalam cerita “Tak Muat Lagi” banyak
terdapat kalimat majemuk, perbolehkan peserta didik untuk mengutip hanya anak
kalimat yang menunjukkan kalimat transitif/intransitif saja. • Tunjukkan kepada peserta didik bahwa
sebagian kalimat intransitif dalam cerita tersebut memiliki kata keterangan,
sebagian lagi tidak. • Membuat Kalimat Transitif dan Kalimat
Intransitif untuk Menceritakan Kebiasaan di Rumah • Kegiatan ini sesuai dengan profil
pelajar Pancasila dimensi Mandiri, elemen Pemahaman Diri dan Situasi yang
Dihadapi.
|
membaca |
• Membaca Cerita“ Suka dan Tidak Suka” • Kegiatan ini sesuai dengan profil
pelajar Pancasila elemen Kepedulian, subelemen Persepsi Sosial. • Guru dapat menunjuk peserta didik
secara acak untuk membacakan dan sewaktuwaktu meminta peserta didik lain
melanjutkan bacaan. Oleh karena itu, peserta didik harus menyimak dengan
saksama agar mengetahui kalimat yang sedang dibaca. • Guru dapat menggunakan sebuah bola
untuk menunjuk peserta didik yang mendapat giliran membaca berikutnya. Bola
dapat dilemparkan oleh guru, ataupun peserta didik yang mendapat giliran
sebelumnya.
|
Menulis
|
• Sebelum peserta didik diminta menulis,
ingatkan peserta didik untuk menggunakan kosakata baru dengan makna
sebenarnya. Sediakan KBBI untuk membantu peserta didik • Menulis Kalimat Menggunakan Kata-Kata
Baru dengan Makna Denotatif • Kegiatan ini sesuai dengan profil
pelajar Pancasila dimensi Bernalar Kritis, elemen Refleksi Pemikiran dan
Proses Berpikir. • Peserta didik dapat diminta
menceritakan pengalamannya yang berkaitan dengan kata-kata baru dari kedua
cerita • Menulis Surat untuk Sepupu atau Teman • menulis kalimat dalam tulisan Latin
dan tegak bersambung menggunakan kaidah kebahasaan yang tepat • Di kelas III peserta didik sudah
diperkenalkan untuk menulis dalam huruf tegak bersambung. Menulis dengan cara
ini bermanfaat untuk kelenturan tangan peserta didik, serta melatih kepekaan
pada keindahan dan melatih kedisiplinan. Di kelas IV ini mereka diharapkan
sudah terampil melakukannya. • Peserta didik dibagi menjadi dua
kelompok. Kelompok pertama menulis surat kepada kelompok kedua. Kelompok
kedua kemudian menulis surat balasan. • Peserta didik boleh menghias suratnya,
misalnya menjadi seperti pengumuman zaman lampau. • Gulungan surat bisa diikat dengan
benang atau pita, atau direkatkan pada sebilah bambu, kemudian dijadikan
dekorasi kelas
|
Kreativitas |
• Membuat Kamus Kartu • Beberapa hari sebelum pembelajaran,
informasikan kepada peserta didik atau orang tua agar keduanya berkesempatan
untuk mengumpulkan dan menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. • Guru hendaknya juga menyiapkan alat
dan bahan cadangan: gunting, kertas, karton, selotip, lem, spidol, dan
lain-lain. Dorong peserta didik untuk membuat Kartu Kamus setiap kali mereka
menemukan kosakata yang baru bagi mereka, tidak harus menunggu instruksi di
buku pelajaran. • Guru perlu mengawasi saat peserta
didik memakai menggunting. Berikan bantuan jika diperlukan. • Tempatkan kotak kamus di tempat yang
bisa diakses peserta didik dengan mudah agar mereka dapat memanfaatkannya
setiap waktu. • Peserta didik tidak harus menuliskan
arti kata persis sebagaimana tertera di KBBI. Dorong peserta didik untuk
menyampaikannya dalam kata-katanya sendiri. • Agar lebih optimal, minta peserta
didik untuk menggunakan kata-kata tersebut saat berbicara atau menulis
|
Jurnal Membaca |
Berikan tugas yang berbeda-beda atau minta
peserta didik menyoroti hal berbeda untuk setiap bacaan yang dibacanya.
Misalnya: • mengidentifikasi sifat-sifat tokoh di
dalam buku; • menceritakan pengalaman serupa yang
pernah dialami peserta didik; • menuliskan jalan cerita seandainya
peserta didik menjadi salah satu tokoh utama di dalam cerita tersebut; • menjelaskan hal-hal yang membuat
cerita tidak menarik, kalau ada; dan lain-lain yang menurut guru menarik
untuk dieksplorasi
|
Penutup |
• Dengan dibimbing guru, peserta didik
membuat kesimpulan materi yang mereka pelajari. Peserta didik melakukan
refleksi kegiatan dengan menjawab pertanyaan secara lisan, kemudian
mencontreng bintang pada akhir LKPD sebagai nilai usaha yang dilakukannya
pada kegiatan hari itu. • Guru memberikan umpan balik, seperti : -
Memberikan jawaban soal kepada peserta didik. -
Menunjukkan kesalahan yang dilakukan oleh peserta didik pada saat mengerjakan
tugasnya. -
Berkomunikasi dengan peserta didik di luar jam pelajaran.
|
7. Refleksi
Merefleksi Strategi Pembelajaran
No |
Pendekatan/ Strategi |
Selalu |
Kadang-kadang |
Tidak Pernah |
1. |
Saya menyiapkan media dan alat peraga sebelum
memulai pembelajaran. |
|
|
|
2. |
Saya melakukan kegiatan pendahuluan dan mengajak
peserta didik berdiskusi, membuat prediksi terhadap tema yang akan dibahas. |
|
|
|
3. |
Saya meminta peserta didik mengamati gambar sampul
cerita sebelum membacakan isi cerita. |
|
|
|
4. |
Saya membahas tanggapan seluruh peserta didik dalam
kegiatan berdiskusi. |
|
|
|
5. |
Saya memberikan alternatif kegiatan pendampingan dan
pengayaan sesuai dengan kompetensi peserta didik. |
|
|
|
6 |
Saya memperhatikan reaksi peserta didik dan
menyesuaikan strategi pembelajaran dengan rentang perhatian dan minat peserta
didik |
|
|
|
7 |
Saya memilih dan menggunakan media dan alat peraga
pembelajaran yang relevan di luar yang disarankan Buku Guru |
|
|
|
8 |
Saya memanfaatkan alat peraga dalam pembelajaran |
|
|
|
9 |
Saya mengumpulkan hasil pekerjaan peserta didik
sebagai asesmen formatif peserta didik. |
|
|
|
10 |
Saya mengajak peserta didik melakukan refleksi
pemahaman dan keterampilan mereka pada akhir pembelajaran Bab |
|
|
|
REFLEKSI GURU
1. 1. Keberhasilan yang saya rasakan dalam mengajarkan Bab 1 ini:
…………………………………………………………………………………………………………
2. 2. Kesulitan yang saya alami dan akan saya perbaiki untuk bab berikutnya:
…………………………………………………………………………………………………………
3. 3. Kegiatan yang paling disukai peserta didik:
…………………………………………………………………………………………………………
4. 4. Kegiatan yang paling sulit dilakukan peserta didik:
…………………………………………………………………………………………………………
5. 5. Buku atau sumber lain yang saya temukan untuk mengajar bab ini:
…………………………………………………………………………………………………………
C. LAMPIRAN
1. Materi
Pada
Bab I materi-materi kebahasaan disajikan dalam lingkup topik yang berfokus pada
diri peserta didik. Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan pemantik
dan apersepsi agar peserta didik mempunyai gambaran atas topik yang
dibicarakan. Teks “Tak Muat Lagi” sangat relevan dengan peserta didik kelas IV,
sehingga ketika teks ini dibacakan, peserta didik dapat menyimak dan memahami
isi teks dengan baik. Dengan demikian peserta didik berlatih untuk mampu
memaknai isi teks narasi yang dibacakan
Topik
yang relevan ini membantu mengantarkan peserta didik untuk berdiskusi, belajar
mengemukakan pendapat tentang bagaimana hubungan kakak-adik seharusnya. Teks
“Tak Muat Lagi” juga memuat kaidah kebahasaan yang akan diajarkan, yaitu
kalimat transitif dan intransitif. Dengan demikian, peserta didik dapat
langsung melihat contoh penggunaan kaidah tersebut.
Kalimat transitif adalah kalimat yang terdiri atas tiga unsur wajib, yaitu Subjek, Predikat,
dan Objek. Pada kalimat jenis ini, kata kerja (verba) yang digunakan
adalah verba transitif yang menuntut adanya objek. Tanpa objek, kalimat
transitif menjadi tidak lengkap dan salah.
Kalimat intransitif adalah kalimat yang hanya memiliki dua unsur wajib, yaitu Subjek dan
Predikat. Baik kalimat transitif maupun intransitif dapat memiliki unsur
tak wajib seperti keterangan waktu dan/atau keterangan tempat.
Guru
dapat membaca buku-buku referensi untuk mengetahui lebih lanjut tentang kalimat
transitif dan intransitif, misalnya Moeliono (2017)
Contoh “makna
denotatif” disampaikan lewat cerita “Suka dan Tidak Suka”. Jika dirasa perlu,
guru dapat memperkuat pemahaman tentang makna denotatif dengan cara
membandingkannya dengan makna konotatif
Menurut KBBI, makna
denotatif adalah makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas
penunjukan yang lugas pada sesuatu di luar bahasa atau yang didasarkan atas
konvensi tertentu dan bersifat objektif. Makna denotatif disebut juga makna
sebenarnya, karena kata-kata dengan makna denotatif mengacu pada sesuatu yang
dapat diamati atau didefinisikan dengan jelas. Sementara itu, makna
konotatif adalah makna kata yang memiliki konotasi, makna yang berbeda
dengan makna denotatifnya karena ada nilai rasa atau imajinasi yang turut
melekat pada kata tersebut. Makna konotatif biasanya berupa kiasan serta
dipengaruhi oleh nilai atau norma yang dipegang masyarakat.
Contoh: Pak Tani
membanting tulang.
•
Makna denotatif: Pak Tani
memegang sepotong tulang, lalu membantingnya.
•
Makna konotatif: Pak Tani
bekerja keras.
2. Lembar
Kerja Peserta Didik
· Tuliskan kata-kata yang baru bagi kalian di kolom
“Kata-Kata Baru”.
· Perkirakan arti kata tersebut, tuliskan di kolom “Arti
Menurut Perkiraan Saya”.
· Tidak apa-apa jika kalian tidak bisa memperkirakan
arti kata baru tersebut.
· Tukarkan tabel kalian dengan teman di sebelah.
Bandingkan daftar kalian.
· Samakah arti kata yang kalian perkirakan?
· Periksalah kata-kata baru yang kalian belum pahami di
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Catat arti kata tersebut menurut KBBI di
kolom “Arti Menurut Kamus”. Kalian dapat menggunakan KBBI cetak, maupun
(https:// kbbi.kemdikbud.go.id/), atau daftar kata yang diberikan guru.
· Mungkin ada beberapa tebakan kalian yang betul. Apa
yang membantu kalian memahami kata-kata tersebut?
3. Remedial
dan Pengayaan
Guru memberikan tindak lanjut berupa remedial dan
pengayaan.
Remedial
·
Diberikan
modifikasi tugas sesuai penguasaan kompetensi siswa.
·
Guru
dapat menggunakan dan memodifikasi lembar remedial yang ada LKPD sesuai kebutuhan.
·
Guru
juga dapat menggunakan tutor sebaya
Pengayaan
·
Guru
dapat mengembangkan latihan dengan memberikan tugas yang lebih
·
menantang
dan dapat meningkatkan kompetensi peserta didik. Lembar pengayaan di LKPD dapat
dimodifikasi.
4. Asesmen Formatif
5. GLOSARIUM
polkadot, favorit, mengelak, mematut
diri, interaksi sepupu, mengoleksi, hobi, panik, fobia, berkonsultasi,
psikolog, terapi, fobia
6. DAFTAR
PUSTAKA
Eva Y. Nukman, C. Erni
Setyowati. Buku Panduan Guru Bahasa Indonesia Lihat Sekitar untuk SD
Kelas IV edisi revisi 2023, Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan
Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Eva Y. Nukman, C. Erni
Setyowati. Buku Siswa Bahasa Indonesia Lihat Sekitar untuk SD
Kelas IV edisi revisi 2023, Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan
Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Mengetahui Pagaran
Tapah, 2024
Kepala Sekolah Wali
Kelas IV
………………………… ……………………….
NIP. ……………………………..
AdSense