Ciri-ciri dan Keunikan Pakaian Adat Kalimantan Selatan
Saturday, March 31, 2018
Media Pendidikan-Di Provinsi Kalimantan Selatan memiliki jumlah penduduk sekitar 4 juta jiwa, dan suku banjar mendominasi lebih dari 75% dari jumlah penduduk tersebut.
Di setiap daerah baju adat selalu memiliki peran penting didalam kehidupan nya, hal tersebut juga sama dengan yang dirasakan oleh masyarakat Provinsi Kalimantan Selatan ini, pakaian adat di suatu daerah merupakan sebuah simbol sosial atau ciri khas yang dimiliki daerah tersebut, dan setiap daerah memiliki jenis pakaian yang berbeda dengan daerah daerah lain, demikian halnya dengan pakaian adat yang dimiliki oleh masyarakat suku Banjar.
Adapun jenis-jenis pakaian adat suku banjar ini diantaranya adalah Pakaian Adat Sapek Tangan,Pangantin Babaju Kubaya Panjang, Pengantian Bagajah Gamuling Baular Lulut, Pancaranan Matahari, babajukun galung pacinan serta ba’amar galung dan beberapa diantaranya akan admin bahas di artikel kalini.
Berikut adalah ciri-ciri, keunikan serta fungsi pakaian adat Banjar Masin Kalimantan Selatan
1. Pakaian Adat Ba’amar Galung Pancaran Matahari
Busana Ba’amar Galung Pancaran Matahari merupakan salah satu busana yang paling di gemari oleh kalangan masyarakat banjar, karena busana ini memiliki desain yang mewah sekali, selain itu busana ini juga mengalami modernisasi serta modifikasi berupa hiasan mahkota serta aksesoris-aksesoris modern lainnya.
Pakaian adat ini perkembangannya sedikit banyak mendapat pengaruh dari kebudayaan Islam dan pada saat itu di Kalimantan Selatan dikenal memiliki kerajaan Islam yang besar, jadi tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan Busana Ba'amar Galung Pancaran Matahari ini juga dipengaruhi oleh kerajaan Islam di Kalimantan Selatan.
Busana yang difungsikan sebagai busana pengantin pria suku Banjar memiliki kelengkapan yang terdiri dari laung , jas tanpa kancing, kemeja putih dengan ciri-ciri berlengan panjang serta berenda, celana panjang, sarung , sabuk serta tapih pendek yang memiliki motif khas halilipan, wenang atau kain berwarna kuning yang difungsikan untuk ikat pinggang dan penempatannya adalah diatas sabuk, gelang kaki berbentuk akar tatau,senjata tradisional khas banjar yang berupa keris pusaka dengan bentuk sempana, serta sebagai alas kaki adalah selop berhiaskan manik-manik serta motif sulaman dari benang emas.
Untuk perlengkapan busana bagi calon mempelai wanita memiliki ciri-ciri sebagai berikut ;
Untuk perlengkapan busana bagi calon mempelai wanita memiliki ciri-ciri sebagai berikut ;
Pada bagian atas memakai baju jenis poko lengan pendek yang di bagian lehernya tidak dilengkapi dengan kerah, dibagian ujung lengan pakaian pengantin wanita ini dilengkapi dengan ornament manik-manik yang merumbai-rumbai, tapih panjang yang memiliki motif khas halilipan , penutup dada disebut kida-kida memiliki bentuk bulat segi lima, sedangkan kayu apu dengan lebar kurang lebih 10-20 cm digunakan sebagai penutup baju poko dan sarung.
Asesoris hiasan berupa rumpun kembang goyang dengan kuntum berjumlah 11 sampai 13 kuntum, sisir emas berbentuk bunga melati yang memiliki 5 lembar kelopak ,anting-anting atau giwang beruntai panjang, kalung cikak, kalung bentuk lonjong mirip biji kurma, kalung kebun raja, ikat pinggang emas, kilat bahu bentuk garuda paksi, cincin bentuk pagar mayang, gelang tangan bentuk kembang jepun, , gelang kaki, serta selop berhiaskan manik-manik serta motif sulaman dari benang emas.
Hiasan Bunga berupa , Bunga karang jagung dengan jumlah ganjil, kalung yang dirangkai dari bunga mawar serta melati yang masih dalam keadaan kuncup, daun sirih buah tangan yang terbuat dari daun sirih dengan dihiasi dengan diuntai bunga mawar, janur, serta bunga kenanga.
2. Ciri-ciri Pakaian Adat Babaju Kun Galung Pacinan
Pakaian atau Busana Kun Galung Pacinan lahir dari dua kebudayaan, yaitu kebudayaan asli suku banjar dan kebudayaan Tiongkok.
Adapun busana pengantin kaum pria banjar memiliki ciri-ciri pada baju bagian atas(atasan) terdiri dari baju gamis dan jubah, sebagai penutup kepala adalah kopyah alpe yang terbuat dari bahan kain bludru , dan dililit dengan surban berhiaskan kuncup bunga melati,cincin atau akik bermata batu zamrud, hiasan kalung rantai emas , kalung permata dengan rajah ayat-ayat Al-quran, serta selop berhiaskan manik-manik serta motif sulaman dari benang emas.
Sedangkan yang dipakai oleh calon mempelai wanita memiliki perlengkapan sebagai berikut ;
Busana berupa baju kebaya dengan lengan panjang model cheong sam, busana kebaya tersebut dihiasi dengan motif bunga teratai yang disulam dengan benang emas, untuk busana bagian bawah berupa rok dengan ukuran besar serta berhiaskan motif cina serta taburan manik-manik .
Untuk bagian penutup kepala adalah mahkota dengan bentuk setengah lingkaran yang bertahtakan permata, bunga goyang tusuk konde berbentuk huruf arab (lam) yang berhiaskan batu-batu mulia, satu lagi adalah berupa tusuk konde yang memiliki bentuk seperti burung hong.
Nah itulah beberapa penjelasan tentang pakaian adat suku Banjar Kalimantan Selatan kali ini semoga bermanfaat dan salam Media Pendidikan.