-->

Kisah Menyedihkan Seekor Bayi Kera Malang

Media PendidikanBerikut ini adalah contoh bacaan literasi yang saya angkat dari peristiwa yang terjadi di sekitar kita, dan dengan demikian diharapkan pembaca nya dapat memetik pesan-pesan moral yang terkandung dalam kisah ini, baik langsung saja silahkan baca kisahnya di bawah ini;


Keren” adalah nama seekor bayi kera malang ini, Keren didapatkan oleh sahabat saya bernama Rochmad atau “Cak Mat”sapaan beken nya.


Terkadang kita sering tidak menyangka, bahwa disekitar kita terdapat banyak sekali peristiwa-peristiwa unik yang mana tanpa kita sadari dibalik peristiwa-peristiwa tersebut terselip sebuah kisah mengharukan sekaligus pelajaran yang dapat kita petik dari peristiwa itu, Informasi unik ini saya dapat dari Cak Mat pemilik bayi kera ini, “Keren” bayi kera malang ini awalnya ditemukan oleh Cak Mat saat beliau sedang melakukan aktifitas memancing di sebuah sungai di dekat rumahnya.

Pada saat Cak Mat sedang asik menunggu mata kailnya disambar ikan, tiba-tiba Cak Mat mendengar suara cebur seperti suara ikan sedang melompat, tetapi anehnya suara itu dibarengi dengan suara jeritan bayi kera, yang seolah-olah dalam keadaan darurat dan butuh pertolongan.

Pada awalnya Cak Mat tidak memperdulikan kejadian itu, namun suara jeritan bayi kera yang bersumber dari sebuah pohon yang tidak jauh dari posisi Cak Mat duduk sambil memegang joran pancingnya, tetapi suara itu tidak berhenti selama sekitar 25 menit, dengan rasa penasaran, Cak Mat pun bergegas melihat apa sebenarnya yang sedang terjadi, ternyata Cak Mat melihat se ekor anak kera yang jatuh terlepas dari gendongan induknya, di tepi sungai tempat ia memancing, dan ia melihat induk bayi kera malang itu bersuara lemah seakan tak berdaya, dan sepertinya induk kera itu tidak sanggup menolong anaknya, karena si induk kera itu terlihat seperti sedang mengalami sakit, dan tampak  benjolan di bagian pinggang induk kera itu.

Setelah melihat kejadian itu, sontak cak mat ingin menolong  bayi kera yang kira-kira masih berusia 1 minggu itu terlihat menggigil kedinginan sambil memegang  rumput yang menjalar di tepi sungai, setelah bayi kera yang basah kuyup itu di tolong, kemudian Cak Mat meletakkannya di bawah pohon dekat induknya bertengger, dengan tujuan agar induknya menghampiri dan mengambil bayinya itu. dan pada saat itu pandangan induknya selalu tertuju pada anaknya yang sedang di tolong oleh Cak Mat dengan pandangan sayu, Cak Mat tidak memperdulikan itu, dan ia melanjutkan aktifitas hobinya itu.

Sambil memegang joran pancing nya lagi, sesekali cak mat melihat kearah bayi kera yang ia letak kan di bawah pohon itu, karena suara jeritan bayi kera itu tetap tidak berhenti, dan hal ini membuat Cak Mat tak lagi konsentrasi dengan aktifitas memancingnya pada saat itu, induknya pun tampak semakin menjauhi anaknya itu, entah apa gerangan yang ada dalam pikiran induk kera itu, dengan melihat kejadian ini hati kecil cak mat penuh dengan dugaan-dugaan terhadap nasib bayi kera malang itu, dan Cak Mat menunggunya hingga sore tiba, tetapi induk bayi kera itu justru menghilang, terbesit rasa iba di hati Cak Mat untuk menolong bayi kera yang lemah itu, dan Cak Mat membawanya pulang untuk di rawat di rumah.


Pada awalnya Cak Mat merawat bayi kera yang di beri nama Keren itu dengan ala kadarnya.


Selang seminggu setelah kejadian itu, Cak Mat kembali menjalankan hobi memancingnya itu, dan ia menuju ke lokasi sungai dimana saat bayi kera itu ditolong, saat Cak Mat sedang asik memasang umpan di kalinya, tiba-tiba tercium aroma tak sedap di sekitarnya, karena penasaran Cak Mat pun mencari sumber bau tak sedap itu, betapa terkejutnya Cak Mat melihat apa yang ditemuinya, ternyata seekor kera dewasa yang terbujur kaku dan tak bernyawa, setelah diperhatikan ternyata kera itu adalah induk si Keren yang ditolongnya seminggu yang lalu, hal ini terlihat dari tanda benjolan yang ada di bagian pinggang si induk kera itu, dengan melihat kejadian ini, selidik punya selidik mungkin ini lah alasan si induk kera meninggalkan bayinya pada saat itu, ternyata saat itu induk kera itu sedang dalam keadaan sakit keras dan pada akhirnya mati.


Dengan menemui kejadian itu, Cak Mat pun berasumsi bahwa saat itu si induk kera itu berniat menitipkan anaknya pada Cak Mat.

foto si keren dengan dot susu nya

Kini Cak Mat merawat si Keren kera jantan itu dengan penuh empati, selalu di beri minum susu, dimandikan pagi dan sore, memberinya parfum dan selalu menyiapkan buah-buahan segar seperti pisang, sawo, pepaya dan lain-lain sebagai menu utamanya, selang beberapa minggu si Keren semakin tumbuh besar dan pintar, uniknya lagi si Keren ini sangat jinak pada Cak Mat, si Keren seolah-olah menganggap Cak Mat itu sebagai bagian dari hidupnya, hal ini sangat membuat Cak Mat terharu, dan ia jadi merasa semakin sayang pada si Keren kera peliharaanya itu, setiap hari Cak Mat selalu merawatnya dengan baik, saat ada hewan lain seperti kucing ataupun ayam, si Keren merasa takut dan berlari mendekap pemiliknya, pada saat ada orang yang tidak si Keren kenali, ia merasa takut dan berlari mendekap di pangkuan Cak Mat.

Jadi kesimpulannya, ternyata hewan saja butuh perhatian, butuh perlindungan, dan butuh kasih sayang dari seseorang, apa lagi kita Manusia.

Jadi marilah kita jaga dan sayangi anak-anak kita, kita adalah tempat mengadu bagi anak-anak kita, tempat berkeluh kesah bagi anak-anak kita, dan kita lah tempat menampung segala cerita-cerita nya yang lucu, suport anak kita untuk berpikir kritis, dengarkan apa yang ia bicarakan dan berikan timbal balik dengan kata-kata yang baik dan mengandung edukasi bermanfaat.



Baiklah terimakasih sudah berkunjung di situs ini, semoga kita bisa memetik makna dalam kisah ini, dan menjadikan kita semakin peka dan berpikir kritis dalam menyikapi peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar kita, terima kasih dan salam Media Pendidikan.


AdSense
Tags:
Related Posts
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar