Penilaian Sikap K13 Jenjang SMP
Monday, August 27, 2018
Penilaian Sikap
1. Pengertian Penilaian Sikap
Penilaian sikap merupakan kegiatan untuk mengetahui kecenderungan perilaku spiritual dan sosial peserta didik dalam kehidupan seharihari, baik di dalam maupun di luar kelas sebagai hasil pendidikan. Penilaian sikap ditujukan untuk mengetahui capaian/perkembangan sikap peserta didik dan memfasilitasi tumbuhnya perilaku peserta didik sesuai butirbutir nilai sikap dari KI1 dan KI2.
2. Teknik Penilaian
Penilaian sikap dilakukan dengan teknik observasi atau teknik lainnya yang relevan, Teknik penilaian observasi dapat menggunakan instrumen berupa lembar observasi, atau buku jurnal (yang selanjutnya disebut jurnal). Teknik penilaian lain yang dapat digunakan adalah penilaian diri dan penilaian antar teman. Penilaian diri dan penilaian antar teman dapat.
dilakukan dalam rangka pembinaan dan pembentukan karakter peserta didik, yang hasilnya dapat dijadikan sebagai salah satu data konfirmasi dari hasil penilaian sikap oleh pendidik. Skema penilaian sikap dapat dilihat pada Gambar
3.1 berikut.
Gambar 3.1. Skema Penilaian Sikap
a. Observasi
a. Observasi
Penerapan teknik observasi dapat dilakukan menggunakan lembar observasi. Lembar observasi merupakan instrumen yang dapat digunakan oleh pendidik untuk memudahkan dalam membuat laporan hasil pengamatan terhadap perilaku peserta didik yang berkaitan dengan sikap spiritual dan sikap sosial. Sikap yang diamati adalah sikap yang tercantum dalam indikator pencapaian kompetensi pada KD untuk mata pelajaran PABP dan PPKn. Pada mata pelajaran selain PABP dan PPKn, sikap yang diamati tercantum pada KI1 dan KI2.
Lembar observasi yang digunakan untuk mengamati sikap dapat berupa:
Observasi terbuka, yaitu pendidik mengamati perilaku secara langsung peserta didik yang diobservasinya. Pendidik dapat mencatat butirbutir inti dari perilaku peserta didik yang diamati secara terbuka. Hasil catatan tersebut kemudian dikonstruksi kembali di akhir pengamatan. Cara terbaik untuk melalukan observasi adalah menyusun catatan sefaktual mungkin dan tidak melakukan interpretasi apa pun sehingga hasil observasi valid.
Observasi tertutup, yaitu pendidik mengamati peserta didik melalui panduan yang sudah disiapkan sebelum pengamatan. Panduan tersebut dapat berupa rating scale (skala rentang) atau daftar cek dsb. Dalam melakukan observasi terhadap sikap, hal yang perlu direkam adalah suasana atau keadaan ketika suatu perilaku terekam. Informasi tersebut penting karena perilaku itu terekam dalam suasana bebas tetapi terencana. Suasana terencana yang dimaksud adalah suasana yang tercipta sebagai kegiatan dalam proses pembelajaran yang direncanakan oleh pendidik, seperti pada proses pembelajaran di kelas atau ulangan.
Hasil pengamatan sikap dituangkan dalam bentuk catatan anekdot (anecdotal record), catatan kejadian tertentu (incidental record), dan informasi lain yang valid dan relevan yang dikenal dengan jurnal. Jurnal adalah catatan yang dibuat pendidik selama melakukan pengamatan terhadap peserta didik pada waktu kegiatan pembelajaran tertentu. Jurnal biasanya digunakan untuk mencatat perilaku peserta didik yang “ekstrim.” Jurnal tidak hanya didasarkan pada apa yang dilihat langsung oleh pendidik, walikelas, dan guru BK, tetapi juga informasi lain yang relevan dan valid yang diterima dari berbagai sumber.
Pengamatan dengan jurnal mencatat perilaku peserta didik yang muncul secara alami selama satu semester. Perilaku peserta didik yang dicatat di dalam jurnal pada dasarnya adalah perilaku yang sangat baik dan/atau kurang baik yang berkaitan dengan butir sikap yang terdapat dalam aspek sikap spiritual dan sikap sosial. Setiap catatan memuat deskripsi perilaku yang dilengkapi dengan
waktu teramatinya perilaku tersebut, serta perlu dicantumkan tanda tangan peserta didik.
Apabila seorang peserta didik pernah memiliki catatan sikap yang kurang baik, jika pada kesempatan lain peserta didik tersebut telah menunjukkan perkembangan sikap (menuju atau konsisten) baik pada aspek atau indikator sikap yang dimaksud, maka di dalam jurnal harus ditulis bahwa sikap peserta didik tersebut telah (menuju atau konsisten) baik atau bahkan sangat baik.
Dengan demikian, yang dicatat dalam jurnal tidak terbatas pada sikap kurang baik dan sangat baik, tapi juga setiap perkembangan menuju sikap yang diharapkan.
Berdasarkan kumpulan catatan tersebut pendidik membuat deskripsi penilaian sikap untuk satu semester. Berikut ini contoh lembar observasi selama satu semester. Pendidik dapat menggunakan lembar observasi dengan format lain, misalnya dengan menambahkan kolom saran tindak lanjut.
Tabel 3.1. Contoh Jurnal Perkembangan Sikap
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan penilaian (mengikuti perkembangan) sikap dengan teknik observasi:
1) Jurnal penilaian (perkembangan) sikap ditulis oleh wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK selama periode satu semester.
2) Bagi wali kelas, 1 (satu) jurnal digunakan untuk satu kelas yang menjadi tanggungjawabnya; bagi guru mata pelajaran 1 (satu) jurnal digunakan untuk setiap kelas yang diajarnya; bagi guru BK 1 (satu) jurnal digunakan untuk setiap kelas di bawah bimbingannya.
3) Perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial peserta didik dapat dicatat dalam satu jurnal atau dalam 2 (dua) jurnal yang terpisah.
4) Peserta didik yang dicatat dalam jurnal pada dasarnya adalah mereka yang menunjukkan perilaku yang sangat baik atau kurang baik secara alami (peserta didik yang menunjukkan sikap baik tidak harus dicatat dalam jurnal).
5) Perilaku sangat baik atau kurang baik yang dicatat dalam jurnal tersebut tidak terbatas pada butirbutir nilai sikap (perilaku) yang hendak ditanamkan melalui pembelajaran yang saat itu sedang berlangsung sebagaimana dirancang dalam RPP, tetapi juga butirbutir nilai sikap lainnya yang ditumbuhkan dalam semester itu selama sikap tersebut ditunjukkan oleh peserta didik melalui perilakunya secara alami.
6) Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK mencatat (perkembangan) sikap peserta didik segera setelah mereka menyaksikan dan/atau memperoleh informasi terpercaya mengenai perilaku peserta didik sangat baik/ kurang baik yang ditunjukkan peserta didik secara alami.
7) Apabila peserta didik tertentu PERNAH menunjukkan sikap kurang baik, ketika yang bersangkutan telah (mulai) menunjukkan sikap yang baik (sesuai harapan), sikap yang (mulai) baik tersebut harus dicatat dalam jurnal.
8) Pada akhir semester guru mata pelajaran dan guru BK meringkas perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial setiap peserta didik dan menyerahkan ringkasan tersebut kepada wali kelas untuk diolah lebih lanjut.
Tabel 3.2. dan Tabel 3.3. berturutturut menyajikan contoh jurnal penilaian (perkembangan) sikap spiritual dan sikap sosial oleh wali kelas dan guru BK.
Tabel 3.2. Contoh Jurnal Perkembangan Sikap Spiritual oleh Wali Kelas dan Guru BK
Nama Sekolah : SMP Jaya Bangsaku kelas/
Semester : VII/Semester I
Tahun pelajaran : 2016/2017
Tabel 3.3. Contoh Jurnal Perkembangan Sikap Sosial oleh Wali Kelas & Guru BK
Nama Sekolah : SMP Jaya Bangsaku
kelas/Semester : VII/Semester I
Tahun pelajaran : 2016/2017
Apabila catatan perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial dijadikan satu, perlu ditambahkan satu kolom KETERANGAN di sebelah kanan kolom butir sikap untuk menuliskan apakah perilaku tersebut sikap SPIRITUAL atau sikap SOSIAL. Lihat Tabel 3.4 untuk contoh.
Tabel 3.4. Contoh Jurnal Sikap Spiritual dan Sosial oleh Wali Kelas & Guru BK
Nama Sekolah : SMP Jaya Bangsaku
kelas/Semester : VII/Semester I
Tahun pelajaran : 2016/2017
Tabel 3.5. Contoh Jurnal Sikap Spiritual dan Sosial oleh Pendidik
Nama Sekolah : SMP Jaya Makmur
kelas/Semester : VII/Semester I
Tahun pelajaran : 2016/2017
Demikian penjelasan tentang Teknik Penilaian Sikap K13 Jenjang SMP kali ini semoga bermanfaat dan salam Metif Media Edukatif.