-->

Keunikan Tari Perang dari Maluku Utara

Tari Cakalele (Tari Perang)

Tari Daerah merupakan sebuah tarian yang memiliki nilai sebuah identitas terhadap wilayah dimana asal tarian tersebut, sepertihalnya tarian yang berasal dari provinsi Maluku utara ini, tari tari yang ada di daerah tersebut merupakan identitas dari provinsi Maluku Utara itu sendiri, segala keunikan kebudayaan yang dimiliki suatu daerah dapat dijadikan daya tarik sendiri buat masyarakat maupun orang diluar daerah yang menyaksikannya, tari daerah juga dapat dijadikan sebagai media pengenalan budaya terhadap para turis maupun wisatawan yang datang berkunjung ke daerah tersebut.

Telah lama Keunikan tari khas Maluku Utara tersebut terus dipromosikan disetiap ada acara yang diselenggarakan di Provinsi yang telah resmi berdiri melalui UU RI Nomor 46  sejak 4 Oktober 1999 silam, Seperti apakah penjelasan salah satu tari kha Provinsi Maluku Utara ini berikut penjelasannya.

1. Tari Cakalele (Tari Perang)
Tari Cakalele merupakan salah satu tari dari sekian banyak tari yang ada di daerah Maluku Utara, dan tarian tersebut masuk dalam kategori tari tradisional jenis tari perang. Tarian Perang ini biasanya dimainkan oleh kaum pria, akan tetapi ada pula sebagian yang menampilkannya dengan penari kaum wanita sebagai pelengkap dari tarian tersebut.

Tari ini sama dengan yang di miliki oleh Provinsi Maluku, dimana ritual tari ini dilaksanakan ketika para prajurit akan berangkat maupun setelah pulang dari medan pertempuran, sesuai perkembangan jaman, tari ini kemudian menyebar hingga ke wilayah Maluku Tengah, dan sebagian lagi ke wilayah Sulawesi terutama wilayah Sulawesi Utara, tepatnya oleh masyarakat Minahasa.

Ketika menampilkan tarian ini para penari Tari Perang ini membawa beberapa senjata yang akan di gunakan sebagai alat berperang, senjata itu diantaranya berupa pedang, tombak, keris dan lain-lain.

Sedangkan bagi para penari wanita membawa sebuah property yang berisi aneka bunga-bunga yang nantinya akan dijadikan sebagai bahan sesaji ritual tarian tersebut, setra mereka memakai lenso sebagai saputangan, Saat menampilkan tarian ini biasanya dipimpin oleh seorang Kapitan, dan seseorang yang memegang tombak sebagai lawan perangnya nanti.

Penampilan Tari Cakalele ini diiringi dengan beberapa alat musik khas Maluku Utara yaitu tifa, gong, dan bia, sedangkan irama yang digunakan pada tarian ini adalah irama dengan tempo cepat, layaknya seperti gegap gempitanya perang pada masa dahulu, tempo dan gerak tari cepat ini menambah semangat para penarinya, dan terkadang penonton yang sedang menyaksikan tarian itu turut terbawa suasana, setiap gerakan yang di pentaskan selalu selaras dengan musik yang mengiringinya, sehingga gerakan tarinya tampak kompak dan rancak.

Baca Juga :

Adapun pakaian atau busana yang dikenakan oleh para penari pria memakai pakaian perang khas Provinsi Maluku Utara yang didominasi dengan warna dasar merah serta kuning tua, dan dilengkapi pula dengan beberapa property alat perang berupa salawaku, dan juga tombak. Sedangkan untuk kostum pemimpin atau kapitan biasanya menggunakan penutup kepala yang berhiaskan bulu ayam, sementara itu bagi para penari wanita memakai pakaian adat  warna putih dan kain panjang sebagai bawahannya. Tak lupa memakai lenso sebagai property tangannya.


Demikian penjelasan tentang Tari Perang dari Provinsi Maluku Utara kali ini, semoga bermanfaat bagi kita semua dan salam Media Pendidikan.
AdSense
Tags:
Related Posts
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar