Panduan Sukses Budidaya Buah Melon
Saturday, July 21, 2018
Media Pendidikan-Melon, menurut ukuran lidah orang Indonesia, dianggap lebih mirip blewah karena aroma buahnya. Oleh karena itu, nama melon menurut beberapa sumber, disebut juga blewah. Orang Malaysia menyebut melon dengan bluwak. Sementara orang inggris menamainya melon, atau casaba melon. Orang Prancis dan Papua New Guinea, sama seperti orang Indonesia, menyebutnya dengan nama Melon juga.
1. Cara Budidaya Buah Melon
A. Syarat tumbuh
Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan pada tanaman yaitu iklim, tanah, ketinggian tempat dan air.
- Syarat Ikiim
Yang termasuk dalam faktor iklim yaitu curah hujan, suhu, kelembaban sekitar serta sinar matahari.
- Syarat Tanah
Tanah sebagai tempat tumbuh melon harus subur, kaya dengan bahan organik, sistem drainase nya baik dan pH tanah antara 6,0 - 7,0. adapun jenis tanah yang cukup sesuai adalah tanah liat dengan endapan lumpur, berpasir dan mengandung bahan-bahan organik lainnya.
- Syarat Ketinggian tempat
Ketinggian tempat sangat menentukan suhu dan kelembaban udara serta intensitas matahari. Oleh karena itu, ketinggian tempat juga menentukan varietas melon yang ditanam.
- Syarat Air
Tanaman melon memiliki akar yang hanya mampu menembus ke dalaman 15-20 cm dan menyebar dalam radius 30- 40 cm. dengan demikian, kedalaman air tanah yang dikehendaki melon tidak terlampau dalam. Apabila lahan kering atau kedalaman air tanah > 50cm, maka dapat dibuat selokan untuk mengairi lahan.
B. Pengolahan Tanah
Sebelum melakukan penanaman, pengolahan tanah sangat diperlukan dalam menunjang pertumbuhan tanaman. Langkah-langkah dalam pengolahan tanah sebagai berikut :
- Cara Penggemburan Tanah
Penggemburan tanah sebaiknya dilakukan pada saat musim kemarau karena tanah dalam kondisi kering sehingga mudah gemburkan dan mudah dijadikan sarang (mudah diserap air). Tanah yang akan diolah sebaiknya dibersihkan dan gulma (tanaman liar) terlebih dahulu.
- Pengapuran
Kondisi tanah di Indonesia pada umumnya mempunyai pH tanah sekitar 5,0-6,0. mengingat tanaman melon membutuhkan pH sekitar 6,0 — 7,0 maka tanah dengan pH kurang dan 6,0 perlu dinaikkan dengan cara pengapuran.
Untuk menaikkan pH, digunakan kapur pertanian atau dolomite. Pengapuran dilakukan secara bertahap dalam pemberian kapur jangan sekaligus.
C. Pembuatan Bedengan
Sekitar dua minggu setelah pengapuran, kemudian dibuat bedengan:
- Memudahkan air meresap kedalam tanah.
- Memudahkan akar tanaman bernapas dan mencari makan.
- Antar bedengan berfungsi sebagai jalan pembuangan air atau irigasi .
Bedengan dapat dibuat dengan beberapa macam ukuran disesuaikan dengan kondisi lahan dan lingkungan. Ukuran yang ideal adalah 5-7 meter, lebar 30-50 cm. Apabila kebun melon merupakan lahan persawahan yang berada ditempat yang rendah, lahan harus mempunyai saluran air yang cukup besar dan dalam sehingga air bisa mengalir lancar serta tidak mudah meluap dan menggenangi tanaman.
D. Pemupukan Dasar
Pupuk yang digunakan pada umumnya adalah pupuk organik dan anorganik. Kedua jenis pupuk tersebut digunakan untuk menunjang pertumbuhan tanaman melon. Pupuk organik sangat baik digunakan karena memiliki fungsi yang sangat besar yang diantaranya adalah:
- Memperbaiki struktur tanah, tanah yang ringan menjadi makin lekat dan tanah yang berat menjadi semakin lepas,
- Menaikkan daya serap tanah terhadap air,
- Memperkaya organisme dalam tanah,
- Meningkatkan bahan organic,
- Meningkatkan bahan mineral dalam tanah.
E. Menyemai Benih dan Merawatnya
* Menyemai benih
Sebelum benih disemai ada beberapa langkah yang harus dilakukan yaitu sebagai berikut:
- Biji direndam ke dalam air yang berisi larutan pestisida. Tujuan untuk memudahkan lembaga bersemai dan mengurangi gangguan dan penyakit.
- Setelah direndam, benih diangkat dan ditiriskan, lalu di angin-anginkan di tempat yang teduh. Setelah cukup kening, benih ditebar merata ke atas kain handuk basah yang steril dan di atasnya ditutup dengan kain handuk dan steril juga. Letakan benih tersebut di tempat yang mempunyai. suhu 25°C selama satu malam.
* Perawatan
Selama periode pertumbuhan bibit, penyiraman harus harus tetap dilakukan. Media persemaian tidak boleh kering dan tidak boleh terlalu basah. Pada musim kemarau penyiraman dapat dilakukan pada pagi hari dan siang hari. Sebaiknya pada musim hujan penyiraman tidak hama dilakukan setiap hari, melainkan melihat dan kondisi tanah.
Saat penyemaian juga dilakukan seleksi bibit. Bibit yang tumbuh tidak sempurna sebaiknya dibuang atau diganti dengan bibit yang lainnya. Oleh karena nya, ketika melakukan penyemaian sebaiknya yang ditanam lebih banyak dan jumlah yang dibutuhkan.
F. Menanam Bibit
Bibit yang telah berumur 10 -14 hari siap ditanam di lapang, namun, sebaiknya perlu dibuat lubang tanam terlebih dahulu. Bibit yang akan ditanam, terlebih dahulu kita menyiapkan lubang tanam, lubang tanam yang dibuat tersebut terlebih dahulu diberi pupuk awal yakni dengan pemberian pupuk kandang, setelah pemberian pupuk dianjurkan di diamkan terlebih dahulu beberapa hari. Setelah proses tersebut selesai, barulah kita dapat menanamkan bibit melon tersebut yang sudah siap tanam ini.
Demikianlah penjelasan tentang cara bertanam buah melon kali ini semoga bermanfaat bagi kita semua, sekian dan salam Media Pendidikan.