Fungsi Seta Keunikan Rumah Adat DKI Jakarta Rumah Betawi atau Rumah Kebaya dan Rumah Gudang
Friday, May 18, 2018
Rumah Adat DKI Jakarta
Rumah Betawi atau Rumah Kebaya dan Rumah Gudang
Media Pendidikan-DKI Jakarta adalah salah satu Kota Terbesar di Indonesia, dan sekaligus sebagai Ibukota Negara Indonesia, nah seperti apa penjelasan selengkapnya mari kita simak bersama-sama penjelasannya berikut ini :
1. Rumah Adat DKI Jakarta-Rumah Betawi/Rumah Kebaya dan Rumah Gudang
DKI Jakarta memiliki rumah adat yang terbilang cukup unik, keunikan tersebut tampak pada struktur halamannya yang cukup luas, hal tersebut mengandung makna filosofi bahwa wilayah yang mayoritas penduduknya adalah suku betawi ini secara umum mudah menerima tamu atau pendatang yang datang dari wilayah luar daerah.
Beberapa keunikan Rumah kebaya ini juga tampak pada sebuah sumur keluarga yang biasanya berada di bagian depan rumah, selain itu pemakan bagi sanak keluarga biasanya berada di samping rumah, keunikan lain juga tampak pada penyekat rumah yang di buat tidak permanen, dalam artian penyekat ini sewaktu waktu dapat digeser atau di rubah sesuai dengan keadaan yang di butuhkan.
2. Ciri-ciri dan Nilai Filosofi Rumah Betawi atau Rumah Kebaya DKI Jakarta.
Terdapat beberapa ciri-ciri yang khas dan juga makna filosofi yang terdapat pada Rumah Adat Betawi “Rumah Kebaya” ini, ciri tersebut adalah :
a. Tampak pada model pintu serta jendela yang di lengkapi dengan jalusi atau lubang angin yang tersusun secara horizontal, adapun fungsi dari jalusi itu selain sebagai ornament hiasan juga difungsikan sebagai pengatur udara atau sirkulasai udara di dalam rumah tersebut.
b. Daun pintu serta daun jendela nya didesain multi, dalam artian dapat dibuka dan tutup ke sisi luar atau sisi dalam.
c. Pada tepi rumah terdapat beberapa hiasan berupa ukiran, dan pada bagian atapnya berhiaskan ukiran dengan motif bentuk kebaya.
Pada bagian teras rumah betawi ini selalu diberi pagar dengan tujuan mencegah hewan peliharaan seperti masuk dan mengotori jogan ke rumah kebaya ini, pagar yang dipasang pada rumah kebaya tersebut juga memiliki filosofi, yaitu kendatipun masyarakat betawi terbuka akan segala tamu atau pendatang dari luar, namun masyarakat betawi juga tidak mengijinkan pendatang yang membawa pengaruh buruk dan apalagi membawa ajaran yang tidak sesuai dengan adat setempat serta kaidah ajaran Islam.
3. Fungsi Rumah Betawi/Rumah Kebaya dan Rumah Gudang
Secara Rumah Betawi atau Rumah Kebaya ini berfungsi sebagai tempat tinggal, tiap-tiap ruangan yang dimiliki rumah ini memiliki fungsi dan masing-masing, menurut sifatnya rumah Rumah Betawi memiliki dua bagian utama yaitu rumah bagian depan dimana rumah tersebut bersifat semi umum atau siapa saja boleh berada ditempat tersebut akan tetapi melalui izin dari pemilik rumah, selain itu juga ada rumah bagian belakang , dimana bagian yang satu ini memiliki sifat yang sangat privasi atau pribadi sehingga tidak semua orang boleh memasuki ruangan tersebut.
Adapun ruangan-ruangan lain berdasarkan fungsinya diantaranya adalah ruangan sebagai berikut ;
a. Ruang Teras
Pada bagian depan ini terdapat teras atau jogan yang biasanya berfungsi sebagai tempat berkumpul sekaligus bersantai bagi anggota keluarga, teras atau jogan ini selalu terjaga kebersihannya hal tersebut bertujuan sebagai wujud penghormatan bagi para tamu yang datang berkunjung kerumah ini.
b. Ruang Paseban.
b. Ruang Paseban.
Ruangan paseban ini terletak di bagian samping pintu masuk rumah, biasanya ruangan tersebut digunakan sebagai tempat beribadah, atau shalat, namun bila ada tamu yang datang, dan ingin menginap maka ruangan paseban ini yang digunakan sebagai ruangan untuk tamu yang akan menginap, adapun keunikan yang dimiliki ruangan ini adalah pada bagian pintunya terdapat ukiran dan pada sisi-sisi atap diberi hiasan berupa renda yang tersusun secara apik.
c. Ruang Pangkeng.
c. Ruang Pangkeng.
Ruangan Pangkeng adalah sebuah ruang yang bersifat keluarga , ruangan ini dibatasi dengan dinding-dinding kamar, dan pada ruangan ini juga terdapat sebuah meja makan serta lemari perabot yang biasa difungsikan sebagai tempat menyimpan pernak pernik perabotan rumah tangga.
d. Ruang Kamar Tidur.
Pada rumah ini juga di lengkapi sejumlah kamar tidur, dan banyaknya kamar ini di sesuaikan dengan kebutuhan ataupun jumlah anggota keluarga yang menempati rumah tersebut. Namun secara umum biasanya rumah ini memiliki kamar lebih dari tiga kamar.
e. Ruang Srondoyan.
Ruangan yang berikutnya adalah ruangan Srondoyan atau ruang dapur, seperti halnya dapur pada umumnya dimana pada ruangan ini terdapat beberapa perabotan atau peralatan memasak, serta terdapat juga amben yang berisi bahan pangan serta peralatan bertani.
4. Struktur Rumah Betawi/Rumah Kebaya dan Rumah Gudang
Adapun struktur rumah betawi atau sering juga disebut dengan nama rumah kebaya serta rumah gudang ini pembuatannya secara umum adalah dari bahan-bahan alam diantaranya adalah kayu jati, kayu gowok serta kayu kecapi, dimana kayu-kayu tersebut memiliki struktur kuat dan tahan lama.
Dan bahan-bahan kayu tersebut digunakan sebagai bahan dasar pembuatan dinding, tiang rangka atap daun pintu daun jendela dan lain sebagainya.
Selain bahan-bahan kayu, rumah adat betawi juga di buat dengan bahan batu, batu yang digunakan adalah batu kali atau batu sungai, batu-batu tersebut digunakan untuk bagian pondasi rumah, dan tersusun dengan system umpak, system umpak ini adalah susunan ukuran batu yang tersusun semangkin ke atas semakin besar, sedangkan maksud serta tujuan batu-batu yang terpasang pada bagian bawah tiang rumah ini tak lain adalah agar tiang rumah tersebut tidak mudah lapuk terkena air.
Sedangkan pada bagian atap rumah terbuat dari beberapa bahan, bagian rangka terbuat dari kayu jati, kecapi, gowok atau yang sejenisnya, kayu gowok biasanya dipakai pada bagian laso, kuda-kuda rumah dari kayu kecapi, bagian reng dibuat dari bambu serta atap nya dibuat dari daun alang-alang, namun kini sudah banyak pula yang dibuat dari bahan genting.
Untuk rangka atap rumah ini tersusun menggunakan beberapa material. Kerangkanya disusun dari kayu kecapi untuk kuda-kuda, kayu nangka untuk balok tepi, kayu gowok untuk kaso, bambu untuk reng-nya.
Nah itulah tadi beberapa penjelasan tentang Ciri-ciri Fungsi dan Keunikan Rumah Adat DKI Jakarta, semoga bermanfaat bagi semua pembaca dan salam Media Pendidikan.