-->

Alur Perkembangan Batik Khas Daerah Melayu Riau

Batik Melayu Riau- Batik Tabir

Media Pendidikan-Menurut Sejarah, corak batik khas Riua yang memang sudah ada sejak kerajaan Daik Lingga melayu kuno sekitar abd 18-19 tepatnya di daerah yang kini dikenal dengan Provinsi Kepulauan Riau. Batik yang ada pada masa kerajaan Lingga ini pembuatannya tidak menggunakan lilin sebagai perintang warna, akan tetapi proses pewarna perak dan kuning dengan cara dicap pada bahan kain menggunakan perunggu yang bercorak khas melayu. Dan pada umumnya jenis kain yang digunakan sebagai bahan baku batik ini adalah dari jenis kain sutra dengan kualitas tinggi.

Seiring perkembangan jaman, kain batik dengan bahan logam perunggu ini sudah mulai ditinggalkan dan mulai beralih ke bahan kayu lunak yang sering disebut dengan istilah kerajinan kain telepuk. Adapun kain telepuk itu sendiri berarti memiliki arti motif bunga pada kain, perkembangan batik telepku sedikit banyak mendapatkan pengaruh pada budaya India masa lalu, dan hingga saat ini belum di ketahui pula sejak kapan pengaruh kebudayaan india tersebut ke wilayah Sumatera atau yang pada jaman dahulu di sebut dengan nama Swarnadwipa atau swarnabhumi atau serendib.

Pada tahun 1985 silam, Dinas Propinsi Riau melakukan upaya untuk membudayakan kembali budaya Batik Riau dengan cara memberikan pelatihan membatik ke masyarakat yang ada di Provinsi Riau, dan kala itu teknik atau cara pembuatan Batik Riau sama dengan proses pembuatan batik yang umum di gunakan di pulau Jawa, yaitu menggunakan alat yang disebut canting sebagai komponen utama dalam membuat motif-motif batik, perbedaannya dengan batik dari Jawa adalah tampak dari jenis motif batik yang tercipta pada bidang kain batik tulis khas Riau, dan motif batik khas Riau ini corak atau motif nya dapat diangkat atau diambil dari motif tenun melayu Riau.

Perkembangan Batik Melayu riau di tahun 1990-an, Batik Selerang sudah mulai banyak  dikenal sebagai batik khas Melayu Riau, namun keberadaan batik selerang tersebut mulai lesu, hal ini disebabkan oleh pangsa pasar yang kurang bergairah terhadap produk batik tersebut.

Perjalanan evolusi motif batik khas Riau sudah dimulai sejak kepemerintahan SBY yang mana pada masa itu batik sudah mulai dipromosikan sebagai karya warisan budaya nusantara yang harus tetap terjaga kelestariannya, dan masa itu segenap unsur pemerintah mengajak masyarakat untuk mengenakan batik pada setiap kegiatan sehari-hari maupun pada saat bekerja, disini peran pemerintah sangat penting dalam rangka turut memajukan industri kreatif terutama melestarikan warisan-warisan budaya nusantara agar tetap lestari serta menjadi icon penting di setiap daerah masing-masing.

Dengan melalui berbagi fase perkembangan batik khas riau maka  seiring perkembangannya kreativitas para perajin untuk menerbitkan motif-motif batik baru yang mulai muncul dan corak motif nya kian mengikuti trend fashion kekinian yang mungkin akan mudah di terima oleh pasar, walaupun desain atau pun corak batik di buat lebih modern namun tetap tidak meninggalkan ciri khas utama dari batik riau itu sendiri, hingga sejalan nya waktu akhirnya menghasilkan suatu pola motif batik baru dengan menerapkan tema - tabir belang khas budaya melayu Riau dengan corak garis memanjang mulai dari bagian atas hingga ke bagian bawah tak lupa pula disertakan unsur motif Melayu Riau, ornamen utama yang melekat pada tabir pelaminan khas Melayu Riau,  dan selanjutnya motif batik tersebut dikembangkan lagi menjadi motif batik khas riau yang kehadirannya menggunakan motif-motif tumbuhan, motif tersebut berupa bunga atau kembang yaitu, Cempaka, Sosoum, bunga Bintang, serta Kenduduk, perjalanan batik khas Riau terus berkembang hingga akhirnya dikenal juga  dengan nama ”Batik Tabir”.

Dan sekarang sudah mulai banyak bermunculan produsen batik khas Riau, diantaranya adalah Batik Lancang Kuning (atau Batik Tulis) yang di produksi oleh seorang pengrajin bernama Ibu Sudirah.
Tanjung Sari (kain Batik Tulis) yang di produksi oleh seorang pengrajin bernama Ibu tanjung Motif Batik Riau.

Cirikhas batik-batik dari pulau Jawa selalu didominasi menggunakan warna lembut dan kalem, hal tersebut berbeda dengan yang di miliki oleh Provinsi Riau, dimana batik khas riau Batik Tabir corak nya condong memaki kombinasi warna-warna yang cerah, dan corak maupun motif dari batik riau yang sudah banyak diproduksi kebanyakan adalah yang bertema tumbuh-tumbuhan dan tidak akan pernah kita temui jenis Batik Tabir yang memakai motif yang diangkat dari kehidupan seperti hewan maupun manusia hal tersebut karena berkaitan dengan esensi warna cerah itu sendiri, motif motif batik yang banyak di gunakan di provinsi riau adalah motif Bungo Kesumbo , Bunga Tanjung, Bunga Matahari Kaluk Berlapis dan Bunga Cempaka. 

Beberapa upaya atau perlindungan terhadap motif Batik khas Riau serta menjadikan batik tersebut sebagai ciri khas serta menjaga eksistensi yaitu dengan cara mendapatkan sertifikat hak paten atau hak atas kekayaan intelektual motif batik nya, banyak sekali harapan serta minat yang melambung tinggi terhadap produk batik dari Bumi Lancang Kuning untuk menjadi salah satu bagian dari kekayaan budaya Indonesia dimasa kini hingga mas yang akan datang.

Berikut ini terdapat 39 khas riau, dan merupakan Jenis motif atau corak Batik Khas Riau yakni Batik Tabir Riau yang Sudah Mempunyai Hak kekayaan Intelektual :

Motif Batik Khas Riau :
Kuntum Mekar Tajuk Bersusun, Kuntum Mekar Melambai, Bunga Matahari Keluk Berlapis, Sari Bertabur Kuntum Penuh, Bunga Kundur Putri Bangsawan, Bunga Bintang Hias Bersiku, Bunga Bertabur Tangkai Penuh, Kuntum Penuh Tajuk Melambai, Kuntum Mekar Kembang Bertabur, Kembang Berisi Tampak Lima,Bintang-Bintang Mekar Berseling, Bunga Matahari Mutiara Bersusun, Kuntum Berangkai Mekar Penuh, Bunga Mekar Kuntum Bersanding, Kembang Semangat Tajuk Bidadari, Kuntum Muda Kelopak Daun, Kusuma Mekar Bertangkup, Kembang Berhias Tumpang Tindih, Kembang Penuh Wajik Bersambung, Kuntum Bersusun Pennuh, Kembang Terkulai Bintang Bertabur,
Kembang Bersusun Kuntum Terkulai, Mekar Kesuma Daun Bertindih, Kuntum Berhias Kuntum Muda, Kuntum Bercabang Bintang Bintang, Kuntum Mekar Wajik Bersusun, Bunga Matahari Bertabur Kuntum, Bunga Kapas Putri Berhias, Dayang Daun Kembang, Siku-Siku Kelopak Bersusun, Kuntum Mekar Jalur Berhias, Bunga Penuh Awan Jingga, Daun Paku Buluh Bertunas, Kembang Penuh Siku Beradu dan Wajik Susun Bertabur Anak.


Nah itulah tadi artikel tentang Sejarah Perkembangan Batik Khas Melayu Riau kali ini, semoga bermanfaat dan salam Media Pendidikan.
AdSense
Tags:
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar